Ilmu
kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (sains) yang mempelajari
tentang sifat, sturktur materi, komposisi materi, perubahan dan energi yang
menyertai perubahan materi. Materi merupakan sesuatu yang mempunyai massa dan
volum (menempati ruang). Materi atau zat dikelompokkan menjadi zat tunggal
(murni) dan campuran, sedangkan zat murni terdiri dari unsur dan senyawa. Unsur
merupakan zat murni yang paling sederhana karena tidak dapat diuraikan lagi
menjadi zat yang lebih sederhana, sedangkan senyawa merupakan gabungan dari dua
atau lebih unsur yang terbentuk melalui reaksi kimia. Dengan cara-cara tertentu
senyawa dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana, dan bahkan bisa
menjadi unsur-unsur pembentuknya. Misalnya, gula merupakan senyawa yang terdiri
dari unsur karbon, unsur hidrogen dan unsur oksigen, jika gula dibakar akan
terurai menjadi senyawa yang lebih sederhana, yaitu karbon dioksida dan uap
air.
Oleh
karena ilmu kimia merupakan bagian dari sains, maka untuk mempelajari ilmu
kimia harus menggunakan disiplin dan cara-cara atau meode yang biasa digunakan
oleh para saintis (ilmuwan) dalam memperoleh ilmu pengetahuan tersebut.
Cara-cara atau metode dalam mempelajari dan mendapatkan ilmu pengetahuan alam
(sains) disebut metode imliah. Jadi, untuk mempelajari ilmu kimia harus tunduk
pada aturan-aturan dalam metode ilmiah. Didalam menjelaskan suatu gejala alam
atau suatu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah terdapat
langkah-langkah yang tertentu, yaitu:
1.
Menemukaan masalah
2.
Mengamati masalah
3.
Membuat hipotesis
4.
Melakukan eksperimen
5.
Menarik kesimpulan
6.
Menyusun teori.
Metode
ilmiah merupakan landasan dalam penyusunan suatu teori. Suatu teori harus dapat
dibuktikan kebenarannya berdasarkan pengamatan (fakta empiris). Apabila bukti
empiris tidak sesuai dengan teori yang disusun maka harus dilakukan percobaan
ulang dan disusun teori baru yang dapat dimamfaatkan untuk kesejahteraan
manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar